Minggu, 19 Mei 2013

Seratus malam bunga senjaku



Seratus malam rembulan tlah iringi,
langkah senyum hangat beku bunga senjaku.

Alunan yasin n tahlil yg menggema,
iringi keikhlasan kami mengenangmu bunga senjaku.

Meski takkan pernah terganti n terlupa,
Senyum syahdu peluk kasih bunga senjaku.

Selamat jalan,
Seratus malam yg masih menggoreskan senyummu.

Sampai jumpa kelak dikeabadian,
sambut aku kelak dg senyum n kecup keningku.

*7 April 2011 mengenang 100 hari meninggalnya Mbah Putri tercinta*

Rindu_Pinta



Merindu tawa terbahak gembira
Celoteh acuh tak peduli perih
Mengalir, meluncur tanpa batas

Berurai mengembang


Beriring takkan lepas genggam

Berpeluk tak terhempas hembus

Terikat niat karnaNYA

Pelengkap ibadah dalam halalNYA


Ku yang merindu...

Pemilik tulang rusukku

Ku sibak kabut sendu dalam pencarian

Memilah-milah tanda hadir dalam langkah.


Kau yang ku rindu...

Masih dalam pengembaraan sendu,

Kau yang ku pinta

Dalam hati Cinta bertahta.


04 April 2011 jam 11:52

SkenarioNya



Benar2 betapa indah skenarioNya.

Disaat Q gundah akan lajunya sang waktu yg terus condong ke barat, skrip cerita dorong Q tuk isi dg sgala tanggung jawab atas kepercayaan kriyaku.

Otak, Q olak alik ciptakan setetes demi setetes karya.
Raga, Q hilir mudik topang kreasiku.
Hati, Q penuhi dg kelapangan terima saran kinerja.

Waktu Q yg melaju, mungkin tak sia2.
(Rumah kedua Q)
*Bukan berarti Q gila kerja*

Mungkin inilah skenario terbaikNya...
Pagi-sore/malam, terkadang tak terhitung.
Tapi slalu Q coba menghargainya sebagai pelajaran dlm hidup.

Menjelang akhir sgala kegilaan kriya Q di akhir ajaran, buatku hadirkan gundah lagi.

"Apa yang bisa Q jejak lagi tuk alihkan hati atas hadirnya sang belahan jiwa?"

Sekali lagi akupun menjawab,
"inilah skenarioNya."


31 Mei 2011 jam 5:45

Kisah Semalam



Berharap meretas akhir fikir
Bergejolak tak terelak sesak
Mereka-reka terka langkah
Terhuyung limpung mengapung

Masih menyisakan tanya semalam
Masih meredam api sekam
Masih mengorek tiap ujung
Masih membiaskan nanar bingung

Menapaki terjal jejal sesal
Menyusuri duri diri berperi
Berelegi bersinergi.... Lagi
Terjerembab lebam kisah semalam.


22 Agustus 2011 jam 20:06

Belum Rela



Belum relaku beranjak dr malam2 ini.
Belum relaku berpaling dr aroma2 ini.

Malam2 penuh sujud atasMU
Aroma2 kasih peluk dariMU

Hampir di penghujung RamadhanMU YA RABB
Sudahkah aq seperti yg Kau pinta?
Mampukah aq layaknya yg Kau mau?

Belum rela Q...
Malam2 penuh kedamaian
Malam2 nuansa nyiur mendayu.

Belum rela Q beranjak tanpamu Ya Ramadhan...
Mampukah aq menggapai jumpamu di tahun esok?
Sanggupkah diri menjabat hadirmu di mentari mendatang?

Jangan dulu pisahkan aq dg RamadhanMU YA RABB.
Tak kan pernah cukup masa q ingin dekat dlm kasihMU.

Belum rela Q....


27 Agustus 2011 jam 2:35

Jumat, 17 Mei 2013

Ibu

Bergurat sgala harapmu padaku 
Sejak janin ku hingga kini ku 
Tak segores amarah pun 
Pada tiap jejak2 kepongahanku 

Doa mu iringi tiap tapak langkahku 
Senyummu hangatkan kebekuanku 
Tangismu kuatkan peluh hidupku 
Belaianmu tegarkanku dlm menjejak 

Jutaan terima kasih, takkan cukup 
Limpahan rupiah, takkan mampu 
Balas sgala kasihmu 
Yg tlah mendarah daging pd jiwaku. 

Selamat Hari Ibu 
Untuk mu Ibu ku

Jaga Dia Tuhanku


Memandang dlm lelap lelahmu
Terlagu lantunan peluhmu
Ditiap helaan nafas hembus
Bawa cintaku makin menembus

Memandangmu, kekasihku...
Takkan pernah cukup syukur
Atas cinta sayang sgalaku
Tak berbatas tak terukur
Tapi kian terukir

Frase demi frase
Kata demi kata
Kalimat demi kalimat
Hanya tuk langkahmu
Hanya demi jejakmu
Kekasihku... suamiku.
Slalu Jaga & Lindungi Dia ya اَللّهُ
Suka ·  ·